Sumbawa Barat, pelitanews – Anggota Komisi IV DPR RI, H.Johan Rosihan, ST, Kembali membuka bimbingan Teknis (BIMTEK) Peningkatan Kapasitas Penyuluh dan Petani di Kabupaten Sumbawa Barat. Bimtek yang berlangsung di Aula DPD II Partai Golkar tersebut dilangsungkan pada Sabtu (18/9).
Johan Rosihan, ST yang juga Ketua DPP PKS Bidang Pembinaan Wilayah (NUSRA-Bali), mengatakan di masa setelah pandemi seperti saat ini Partai PKS kerap melaksanakan berbagai kegiatan yang bertujuan untuk meningkatkan kapasitas penyuluh dan petani.
“Kegiatan ini digelar dengan tujuan agar penyuluh dan petani dapat memahami pendidikan untuk menjadi seorang petani yang handal serta mampu meningkatkan hasil pertanian di KSB yang kita cintai ini,” sebutnya
Johan juga menambahkan jika kegiatan tersebut dirancang untuk meningkatkan kualitas petani agar memiliki daya saing.
“kesejahteraan dan meningkatkan kualitas atau indeks pertanian sesuai dengan amanat pemerintah. Salah satu faktor peningkat daya saing adalah dari SDM. Karena itulah komis IV yang bermitra dengan kementerian pertanian memperbanyak kegiatan seperti ini untuk mengembangkan SDM petani” tambah Johan.
Berada di komisi IV, Johan berusaha menggali kebutuhan masyarakat melalui pertemuan secara langsung dengan petani, salah satunya dalam kegiatan bimtek.
“Saya sudah menyarankan kepada kementrian, kurangi biaya rapat agar kami bisa memperbanyak kegiatan seperti ini di dapil. Mudah-mudahan kegiatan ini terlaksana dengan baik tidak banyak politisasi tapi lebih kepada meningkatkan kapastitas penyuluh dan petani. Agar aspirasi pokir tidak hanya dalam bentun fisik, meskipun kegiatan seperti ini tidak menarik bagi anggota DPR, tapi kegiatan ini menghubungkan kondisi alam dan SDM yang ada, bertemu penyuluh dan petani harus menjadi kebanggan” imbuhnya.
Lebih jauh, dalam sambutannya Johan mengatakan jika Petani bukan sekedar pekerjaan, namun melibatkan Tuhan dalam setiap prosesnya.
“Petani membantu Tuhan untuk memenuhi rasa lapar dan kebutuhan pangan yang dialami oleh manusia. Karena ini adalah tugas ketuhanan, sehingga kita tidak boleh hanya menjadi petani. Kita perlu berkembang dan memiliki daya saing untuk menjadi petani yang berkualitas” katanya.
Johan berharap kegiatan ini tidak hanya berfokus di mentor saja, namun juga bersifat dua arah agar petani bisa berdiskusi dan mencari solusi dengan pendekatan ilmu dan kenyataan di lapangan. Kepada peserta petani yang mengikuti kegiatan tersebut Johan Rosihan berharap, agar dapat menyerap apa yang disampaikan oleh pemateri. Karena hal tersebut sangat bermanfaat untuk meningkatkan kapasitas hasil pertanian seperti komoditi jagung hibrida, padi maupun komoditi lainnya. (Fenna)