BerandaNTBHadapi Event Internasional, Pemprov NTB dan Kementan RI Luncurkan KASIRA

Hadapi Event Internasional, Pemprov NTB dan Kementan RI Luncurkan KASIRA

Mataram, pelitanews – Peluncuran Kader Siaga Rabies (KASIRA) diharapkan program ini dapat membebaskan NTB dari penyakit anjing gila atau Rabies. NTB yang bersiap dengan deretan event internasional sepanjang tahun dan ini membutuhkan citra dan syarat kondisi yang mendukung terselenggaranya perhelatan akbar tersebut.

Karena itu Pemprov NTB dan Kementerian Pertanian RI melalui Dirjen Peternakan Kementerian Peternakan RI meluncurkan program Kader Siaga Rabies (KASIRA), di Hotel Golden Palace, Mataram, Rabu (09/02).

Gubernur Dr. H. Zulkieflimansyah SE, M.Sc, menyatakan, hampir saja gelaran MXGP di Sumbawa tak bisa digelar karena ketika diketik (di jaringan internet, Red). Ada hal hal kecil yang membuat Sumbawa tak eligible menjadi host event internasional.

Bang Zul panggilan akrab orang momor satu di NTB ini juga mengatakan, hewan seperti anjing sangat membantu manusia pekerjaan manusia namun harus diperhatikan pula kesehatannya agar tak menjadi ancaman bagi manusia sendiri.

Ucapan terima kasih kepada Kementerian Pertanian RI juga disampaikan Gubernur atas nama pemerintah provinsi NTB yang telah memilih kabupaten Sumbawa, Bima dan Dompu sebagai pilot project pemberantasan Rabies yang akan direplika di daerah lain.

Direktur Kesehatan Masyarakat Veteriner Samsul Maarif mewakili Dirjen Peternakan Kementerian Peternakan RI menjelaskan, Kasira yang kadernya berbasis pemberdayaan masyarakat akan lebih masif dalam pembebasan dan pengendalian Rabies.

“Sejak 2021 kita sudah mulai di Sumbawa dan beberapa daerah yang terdapat kasus Rabies dimulai dengan sosialisasi dan strategi One Health yang melibatkan banyak stakeholder di masyarakat,” ujar Samsul.

Dikatakan, dalam pembebasan Rabies, pola kerja KASIRA diharapkan dapat mempercepat pelaporan kasus dan penanganan seperti vaksinasi hewan dan penyebarluasan informasi terkait penyakit ini.

Menurut data WHO hampir 95 persen kasus kematian akibat Rabies terjadi di Asia dan Afrika. Di NTB sejak 2019 telah terjadi 735 kasus yang dimulai di Sumbawa dan menyebar ke kabupaten Bima dan Dompu.

“Untuk itu Kementerian Pertanian berharap, pilot project yang dimulai di lima Kecamatan di Pulau Sumbawa akan membebaskan daerah tersebut dari Rabies. Tentu dengan kaidah kesejahteraan hewan sesuai undang undang tentang peternakan,” tutupnya.

Hadir pula dalam kegiatan tersebut, Bupati Bima, Walikota Dompu, Dinas Kesehatan, Dinas Peternakan dan perwakilan perguruan tinggi se pulau Sumbawa. (ntbone)

BERITA TERKAIT

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

- Advertisment -spot_img
- Advertisment -spot_img
- Advertisment -spot_img
- Advertisment -spot_img
- Advertisment -spot_img
- Advertisment -spot_img
- Advertisment -spot_img
- Advertisment -spot_img

BERITA Popular

Recent Comments

error: Content is protected !!